Berkaitan dengan tajuk hukum-hukum berkaitan perempuan yang mengalami haid, termasuklah hukum membaca AlQuran semasa haid, berikut saya sediakan link untuk perkara ini.
1. Dari Al Firdaus.com
http://www.al-firdaus.com/DarahWanita/empat.htm
2.http://demipena.blogspot.com/2006/03/bolehkah-menyentuh-atau-membaca-quran.html
3. http://mualaf.com/modules.php?name=FAQ&myfaq=yes&id_cat=2&categories=Wanita+Haid+membaca+Al+Qur'an
4. http://al-qayyim.net/home/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=29
5. http://www.alaf21.com.my/buletin_isnin/SJ_agama/default2.htm
6. http://www.mail-archive.com/belajar-islam@yahoogroups.com/msg00103.html
Etika Membaca Al-Qur'An:
dipetik dari :http://forsitek.brawijaya.ac.id/index.php?do=detail&cat=eetika&id=etk-bacaquran
- Sebaiknya orang yang membaca Al-Qur'an dalam keadaan sudah
berwudhu, suci pakaiannya, badannya dan tempatnya serta telah bergosok gigi. - Hendaknya memilih tempat yang tenang dan waktunya pun pas, karena hal tersebut lebih dapat konsentrasi dan jiwa lebih tenang.
- Hendaknya memulai tilawah dengan ta`awwudz, kemudian basmalah pada setiap awal surah selain selain surah At-Taubah. Allah SWT berfirman yang artinya:
"Apabila kamu akan membaca al-Qur'an, maka memohon perlindungan-lah kamu kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk". (An-Nahl: 98). - Hendaknya selalu memperhatikan hukum-hukum tajwid dan membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya serta membacanya dengan tartil (perlahan-lahan). Allah SWT berfirman yang artinya:
"Dan Bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan". (Al-Muzzammil: 4). - Disunnatkan memanjangkan bacaan dan memperindah suara di saat membacanya. Anas bin Malik pernah ditanya:
Bagaimana bacaan Nabi SAW
(terhadap Al-Qur'an? Anas menjawab: "Bacaannya panjang (mad), kemudian
Nabi membaca "Bismillahirrahmanirrahim" sambil memanjangkan Bismillahi,
dan memanjangkan bacaan ar-rahmani dan memanjangkan bacaan ar-rahim". (HR. Al-Bukhari).
Dan Nabi SAW juga bersabda:
"Hiasilah suara kalian dengan Al-Qur'an". (HR. Abu Daud, dan dishahih-kan oleh Al-Albani). - Hendaknya membaca sambil merenungkan dan menghayati
makna yang terkandung pada ayat-ayat yang dibaca, berinteraksi
dengannya, sambil memohon surga kepada Allah bila terbaca ayat-ayat
surga, dan berlindung kepada Allah dari neraka bila terbaca ayat-ayat
neraka. Allah SWT berfirman yang artinya:
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh
dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (Shad: 29).
Dan di dalam hadits Hudzaifah ia menuturkan:
"......Apabila Nabi terbaca ayat yang mengandung makna bertasbih
(kepada Allah) beliau bertasbih, dan apabila terbaca ayat yang
mengandung do`a, maka beliau berdo`a, dan apabila terbaca ayat yang
bermakna meminta perlindungan (kepada Allah) beliau memohon
perlindungan". (HR. Muslim). Allah berfirman yang artinya: - Hendaknya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dengan baik dan diam, tidak berbicara. Allah SWT berfirman yang artinya:
"Dan apabila Al-Qur'an dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu men-dapat rahmat". (Al-A`raf: 204). - Hendaklah selalu menjaga al-Qur'an dan tekun membacanya dan mempelajarinya (bertadarus) hingga tidak lupa. Rasulullah SAW bersabda:
"Peliharalah Al-Qur'an baik-baik, karena demi Tuhan yang diriku
berada di tangan-Nya, ia benar-benar lebih liar (mudah lepas) dari pada
unta yang terikat di tali kendalinya". (HR. Al-Bukhari). - Hendaknya tidak menyentuh Al-Qur'an kecuali dalam keadaan suci. Allah SWT telah berfirman yang artinya:
"Tidak akan menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan". (Al-Waqi`ah: 79). - Boleh bagi wanita haid dan nifas membaca al-Qur'an
dengan tidak menyentuh mushafnya menurut salah satu pendapat ulama yang
lebih kuat, karena tidak ada hadits shahih dari Rasulullah SAW yang melarang hal tersebut. - Disunnatkan menyaringkan bacaan Al-Qur'an selagi tidak
ada unsur yang negatif, seperti riya atau yang serupa dengannya, atau
dapat mengganggu orang yang sedang shalat, atau orang lain yang juga
membaca Al-Qur'an. - Termasuk sunnah adalah berhenti membaca bila sudah ngantuk, karena Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila salah seorang kamu bangun di malam hari, lalu lisannya
merasa sulit untuk membaca Al-Qur'an hingga tidak menyadari apa yang ia
baca, maka hendaknya ia berbaring (tidur)". (HR. Muslim).
No comments:
Post a Comment